Kudus-Jatengpers.com-Penjabat (Pj) Bupati Kudus M. Hasan Chabibie merasa yakin Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati dan Kelurahan Mlatinorowito, Kecamatan Kota mampu menjadi jawara Lomba Desa Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2024. Pasalnya, dua desa/kelurahan tersebut memiliki inovasi monumental yang mungkin belum ditemukan di tempat lain.
“Saya kira dua desa/kelurahan ini layak untuk mengikuti penilaian di tingkat provinsi, ya. Mereka punya inovasi dan gagasan yang mungkin belum ada di Jawa Tengah bahkan nasional. Utamanya, soal 46 akses jalan baru hasil gotong royong warga di Desa Ngembal Kulon,” ungkapnya seusai menyambut Tim Penilai Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Jawa Tengah di Pendapa Kabupaten Kudus, Kamis (6/6/2024).
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Provinsi Jawa Tengah Tri Harso Widirahmanto, Pj Ketua TP PKK Kudus Aini Hasan Chabibie, Asisten Sekretaris Daerah, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Kepala Desa, dan Lurah.
Sebagaimana diketahui, Desa Ngembal Kulon berinovasi dengan membuat program Intan Perjaka (Iuran Tanah Perluasan Jalan Kampung) yang ditujukan agar rumah warga desa setempat memiliki akses jalan layak dengan gotong royong. Tercatat telah dibuka 46 titik akses jalan baru bagi warga. Dimana ada 209 warga yang sukarela iuran baik uang maupun tanah untuk penyediaan akses jalan.
Sementara, Kelurahan Mlatinorowito memiliki inovasi di bidang pemanfaatan limbah sampah untuk dikelola menjadi bahan berguna. Seperti pembuatan tas plastik, dompet plastik, dan kerajinan lainnya. Warga Mlatinorowito juga aktif memproduksi kuliner khas, seperti kue semprong. Terakhir, kesenian tradisional barongan dilestarikan di sana.
Hasan menilai, inovasi yang dihasilkan oleh dua desa/kelurahan ini adalah sebuah jawaban dari tantangan dan dinamika yang terjadi di masyarakat. Maka, ia yakin desa/kelurahan yang ada di Kudus akan semakin inovatif dan melek digital dalam menyelesaikan problematika di lapangan.
“Adanya digitalisasi dan inovasi ini, membuka mata kita bahwa masyarakat menginginkan kemudahan, kecepatan, dan transparansi. Maka, inovasi yang muncul dari paling bawah ini membuat saya optimis masyarakat Kudus bisa maju,” jelasnya.
Terakhir, pj bupati menegaskan ikhtiar soal perbaikan yang berkelanjutan harus menjadi nafas bagi penyelenggara pelayanan publik, baik dari tingkat pemerintah daerah, kecamatan, hingga desa/kelurahan.
“Tentunya, ikhtiar perbaikan harus berlandaskan keberlanjutan sehingga nantinya bisa selalu in line dengan niatan kita untuk bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” pungkasnya.
Kepala Dispermadesdukcapil Provinsi Jawa Tengah yang juga Ketua Tim Penilai Lomba Desa/Kelurahan Provinsi Tri Harso Widi Rahmanto mengatakan, lomba ini dimaksudkan untuk mendorong peningkatan kinerja pemerintah desa dalam berbagai kegiatan, baik pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.
“Kami ingin memotivasi agar teman-teman di tingkat desa ini semangat dalam menyelenggarakan kegiatannya, utamanya bagaimana mengelola dengan baik sehingga masyarakat dapat menikmati kesejahteraan,” katanya.
Sumber : Humas Pemkab