Blora-Jatengpers.com-Bupati Blora, H. Arief Rohman, terus mengupayakan pemanfaatan aset-aset Pemkab yang mangkrak, salah satunya sebuah lahan yang berada di tengah kota, yakni eks Pasar Induk Blora.
Upaya itu ditempuh Bupati Blora dengan mendatangi Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) dan melakukan penandatanganan MoU dengan lembaga tersebut. Diharapkan dengan MoU itu LMAN akan mendampingi Pemkab Blora dalam mengelola aset.
Usai MoU, Bupati mengucapkan terimakasih kepada jajaran LMAN yang bersedia bersinergi untuk mendampingi Kabupaten Blora dalam mengelola aset, khususnya lahan Eks Pasar Induk.
Dia berharap, setelah adanya kerja sama, kawasan yang sudah lama mangkrak tersebut bisa segera dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bermanfaat.
“Tadinya sudah ada investor yang tertarik namun memang masih perlu dikaji. Untuk itu kami minta pendampingan LMAN agar aset-aset yang mangkrak ini dapat didayagunakan dan dimanfaatkan yang muaranya bisa bermanfaat bagi masyarakat Blora,” papar Bupati Blora Arief Rohman.
Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan LMAN, Candra Giri Artanto, menyambut baik inisiasi Pemkab Blora dengan LMAN dalam upayanya untuk berkolaborasi memanfaatkan aset negara tersebut.
“ Ini sesuai tupoksi kita yang mempunyai tugas manajemen aset. Jadi aset-aset yang mangkrak ini bagaimana untuk kita fungsikan dan manfaatkan. Dengan kerjasama yang kita lakukan, Kemudian yang kedua ini yang akan kita lakukan LMAN akan memberikan layanan konsultasi untuk Pemda terkait pemanfaatan aset. LMAN pihaknya akan turut mendampingi Pemkab Blora dalam memanfaatkan aset-aset yang dimiliki oleh Pemkab,” terang Candra.
Dia berharap, setelah dilakukan penandatanganan MoU, semoga LMAN bisa selalu menjembatani permasalahan-permasalahan aset Pemkab.
”Nantinya kami akan turut mendampingi dan memberikan pemahaman bagi Pemkab dan pemprov, apabila ada kebingungan atas aset yang dimiliki,” tambah Candra Giri Artanto.
Bendungan Karangnongko
Pada kesempatan tersebut, Bupati Arief juga menginformasikan adanya pembangunan proyek strategis nasional (PSN) di Kabupaten Blora, yaitu Bendungan Karangnongko.
“Selain aset, kita ada Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kabupaten Blora, yaitu Bendungan Karangnongko. Ini melibatkan 2 Kabupaten yaitu Bojonegoro dan Blora.” ucapnya
Dikemukakan, PSN Bendungan Karangnongko tersebut memberikan tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Blora. Karena bisa dikatakan, merupakan PSN pertama di Blora, sehingga gampang-gampang susah. Apalagi berdampak pada 3 desa yang ada Kabupaten Blora, yakni harus dipindah.
Menurut Bupati Arief, meski terdapat beberapa alternatif solusi, pihaknya tetap masih mempertimbangkan dampak yang lebih luas terutama terkait dampak sosial.
“Kita juga harus berpikir dampak sosialnya seperti administrasi desanya. Kemudian sekolah-sekolahnya dan lain lain. Untuk itu, kami akan selalu berkonsultasi dengan LMAN bagaimana nanti trik dan solusinya,” kata Bupati Arief Rohman.
Sumber : Humas Pemkab