Pati-Jatengpers.com-Dalam kegiatan ini, Pemkab Pati melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bekerjasama dengan Program Jalur Rempah Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemdikbudristek Republik Indonesia.
Plt Kepala Disdikbud Pati Tulus Budiharjo mengatakan, rangkaian kegiatan festival telah dimulai pada 15 Juli lalu melalui kegiatan workshop penguatan kapasitas.
Acara dilanjutkan dengan Sarasehan Kebudayaan pada 25 Juli dan 15 Agustus 2024.
Kemudian Live Art Mural pada 25 Juli hingga 3 Agustus 2024.
Selanjutnya pada 6 sampai 11 Agustus di halaman Stadion Joyokusumo dilangsungkan kegiatan pameran UMKM, pertujukan seni, dan pameran fotografi.
Pada 9 Agustus dilakukan Pemilihan Duta Budaya di halaman Stadion Joyokusumo dan Karnaval Budaya dengan rute dari depan Gedung Eks Bakorwil sampai Alun-Alun Pati.
Terakhir, 15 Agustus 2024 dilakukan pemutaran video sinematik jalur rempah di Pendopo Kabupaten Pati.
“Festival budaya dan jalur rempah ini mengangkat tema “Wangi Pradesa”. Adapun penamaan wangi memiliki arti harum. Dan pradesa diambil dari bahasa Sansekerta, pradeca, yang berarti daerah atau wilayah. Sehingga kami harapkan festival ini dapat membawa dampak nyata berupa meningkatnya kesejahteraan hidup masyarakat Kabupaten Pati dengan memanfaatkan potensi kebudayaan jalur rempah,” ucap Tulus dalam seremoni Pembukaan Festival Wangi Pradesa di halaman Stadion Joyokusumo Pati, Selasa (6/8/2024).
Ia juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pelestarian budaya jalur rempah, khususnya di Kabupaten Pati.
“Kemudian kegiatan Pameran UMKM yang diikuti 50 stan ini diharapkan dapat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Pati yang berbasis kearifan lokal,” tandasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya festival ini sebagai bagian dari kemeriahan peringatan 701 tahun Kabupaten Pati dan 79 tahun Republik Indonesia.
“Apa yang sudah diselenggarakan panitia dalam peringatan 701 tahun Kabupaten Pati ini kami beri apresiasi setinggi-tingginya,” ucapnya.
Menurut Henggar, Wangi Pradesa mengandung makna yang sangat agung bahwa Kabupaten Pati merupakan salah satu penghasil rempah-rempah yang banyak bermanfaat.
Dia juga berharap festival ini bisa mengenalkan budaya rempah-rempah kepada anak-anak muda.
Sumber : Humas Pemkab