Demak-Jatengpers.com-Prevalensi stunting di Indonesia mencapai angka yang mengkhawatirkan, dengan sekitar 27,67% anak-anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting. Penyebab utama stunting mencakup kurangnya asupan gizi, infeksi, dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.
Oleh karena itu, intervensi gizi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan optimal anak-anak, terutama mereka yang rentan. Dalam konteks ini, sosialisasi mengenai pembuatan pudding kacang hijau dihadiri oleh orangtua dari anak-anak yang mengalami stunting menjadi langkah strategis.
Kacang hijau memiliki manfaat nutrisi yang sangat beragam, termasuk sumber protein, serat, dan vitamin. Kacang hijau tidak hanya membantu mengatasi masalah gizi, tetapi juga mudah didapatkan di Desa Tlogopandogan, di mana mayoritas warga menanamnya di persawahan.
Proses pembuatan puding kacang hijau melibatkan langkah-langkah sederhana, seperti merebus kacang hijau hingga empuk, kemudian menghaluskannya dan mencampur dengan bahan lain untuk menciptakan puding yang lezat. Paduan rasa dan tekstur yang dicari dalam puding ini diharapkan dapat menarik minat anak-anak, menjadikannya pilihan makanan tambahan yang menyenangkan.
Riset awal menunjukkan bahwa puding kacang hijau berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan balita. Studi kasus di daerah lokal mengindikasikan adanya peningkatan berat badan dan tinggi badan pada anak-anak yang mengonsumsi puding kacang hijau secara rutin.
Testimoni dari orang tua menyoroti bahwa anak-anak mereka lebih menyukai rasa baru ini. Para ahli gizi juga mencatat bahwa dibandingkan dengan makanan tambahan lainnya, puding kacang hijau menawarkan profil gizi yang lebih baik dan dapat membantu mengurangi risiko stunting.
Dalam program KKN, mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) telah melaksanakan berbagai program yang berfokus pada peningkatan gizi masyarakat. Kerjasama dengan komunitas lokal sangat diperlukan untuk mensukseskan sosialisasi mengenai pembuatan pudding kacang hijau dihadiri oleh orangtua dari anak-anak yang mengalami stunting.
“program ini sangat efektif untuk disosialisasikan kepada ibu-ibu dari balita stunting disini, mengingat tanaman kacang hijau sangat mudah didapatkan di Desa Tlogopandogan. Kegiatan ini memberikan pencerahan kepada ibu-ibu barangkali akan dijadikan ide usaha oleh mereka” ungkap ibu Ifa Asriningrum selaku Bidan Desa Tlogopandogan.
Rencana pengembangan produk di masa depan melibatkan melatih ibu-ibu di desa untuk membuat puding ini di rumah, sehingga mereka dapat menyediakan makanan bergizi yang mudah dan terjangkau bagi anak-anak mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan angka stunting di Desa Tlogopandogan.