Kudus-Jatengpers.com-Kompak dan akrab. Dua kata itu menggambarkan fun game yang diikuti oleh 33 OPD dan 5 BUMD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus pada Jumat (13/9). Seluruh peserta perwakilan OPD dan BUMD tumpah ruah di halaman Pendapa Kabupaten Kudus.
Penjabat (Pj.) Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie yang hadir bersama istri, Aini Hasan Chabibie, mengapresiasi semangat peserta fun game. Menurutnya, animo positif hari ini harus diimplementasikan ketika nantinya melayani masyarakat Kabupaten Kudus.
“Luar biasa heboh. Ini semangat dan kreatifitasnya juga harus diteruskan dalam melayani masyarakat Kabupaten Kudus,” ucapnya.
Kehebohan para peserta sudah terlihat dari atribut seragam yang beraneka ragam. Semua peserta total mempersiapkan atribut unik rumbai-rumbai, ada yang menyerupai domba, membawa maskot OPD, hingga membawa alat drumband. Yel-yel terus diteriakkan sahut menyahut untuk menyemangati timnya.
Hal ini tak mengherankan, selain perwakilan OPD mengikuti lomba mengaitkan caping, lomba joget mengeluarkan bola, melepaskan biskuit, krupuk, menggiring bola, balap teklek, memasukkan paku dalam botol, dan playstation, ada lomba suporter yang menambah semangat juang para pendukung.
Dalam sambutannya saat apel sebelum pelaksanaan fun game, Muhamad Hasan Chabibie yang diwakili oleh Sekda Kabupaten Kudus Revlisianto Subekti menyampaikan, fun game dimaksudkan untuk menyemarakkan Peringatan Hari Jadi Kota Kudus ke-475.
“Kami ingin agar Peringatan Hari Jadi Kota Kudus tahun ini berlangsung meriah. Suka cita ini adalah bagian dari rasa cinta dan bangga kepada Kabupaten Kudus,” tuturnya.
Selain memeriahkan Hari Jadi Kota Kudus, Fun Game menjadi sarana melatih kekompakan dan kebersamaan. Sekda menyatakan kebersamaan penting untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan masyarakat.
“Melalui lomba fun game, diharapkan pegawai jadi lebih kompak dan fresh sehingga berpengaruh pada peningkatan pelayanan masyarakat,” paparnya.
Sekda menjelaskan ada doa dan harapan yang dilambangkan sebuah logo berupa bentuk segi enam yang simetris, simbol sarang lebah. Hal ini menjadi representasi visual dari keseimbangan, keteraturan, dan harmoni, yang mewakili keselarasan antara alam material dan spiritual.
“Ada representasi visual dari bentuk segi enam. Yakni keseimbangan, keteraturan, dan harmoni yang mewakili keselarasan antara alam material dan spiritual,” lanjutnya.
Selanjutnya, tema “Berkolaborasi Membangun Negeri” yang diusung memiliki makna bahwa kolaborasi yang baik menguatkan rasa persatuan dan kesatuan. Dengan kolaborasi dan kerjasama, sebuah bangsa dapat mencapai tujuan-tujuan baik yang diimpikan.
“Kolaborasi menciptakan rasa percaya
Mari bersama-sama berkolaborasi, untuk menjawab tantangan yang akan kita hadapi di masa mendatang. Mari berkolaborasi membangun Negeri,” tandasnya.
Sumber : Humas Pemkab