Jateng-Jatengpers.com-Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mendukung program swasembada pangan, yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto. Kesungguhan ini, diwujudkan dengan penandatanganan deklarasi kesepakatan peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT), di mana target luas tanam pada 2025 mencapai 2,3 juta hektare.
Komitmen tersebut ditegaskan Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, pada rakor pencapaian swasembada pangan, Kamis (16/1/2025), di Ghradika Bhakti Praja. Acara tersebut dihadiri Sekretaris Ditjen Tanaman pangan Ahmad Musyafak, Aster Kasdam IV/ Diponegoro Kolonel infanteri Lukman Hakim, 17 bupati, dan kepala OPD terkait.
Nana mengungkapkan, sebagai daerah penumpu pangan nasional, target itu dipandang sebagai sebuah tantangan yang harus dituntaskan. Meski beberapa halangan seperti musim kemarau, hama hingga persoalan pasokan air dan saluran irigasi yang memerlukan solusi segera.
“Kalau kita mau pasti mampu. Tapi kami melihat kesungguhan dari Kementan, ini memacu kami untuk melakukan langkah peningkatan peningkatan pertanian untuk swasembada pangan,” tuturnya,
Untuk itu, Nana meminta jajarannya tidak setengah hati, menuntaskan target yang telah diberikan. Apalagi, Kementerian Pertanian telah memberi bantuan berupa alat mesin pertanian (Alsintan) sebanyak 7.689 unit, pupuk bersubsidi, dan bantuan lainnya.
“Sinergi juga kita jalin dengan TNI yang mendukung swasembada padi, dan Polri yang mendukung swasembada jagung, untuk melaksanakan Luas Tambah Tanam ini. Harapannya, swasembada pangan dapat tercapai,” imbuhnya.
Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI Ahmad Musyafak mengatakan, pihaknya berkomitmen memberi bantuan untuk mendukung program tersebut. Ia menyebut, sejak 2024 bantuan berupa alsintan telah diberi kepada Jateng untuk dapat mencapai LTT.
“Target luas tanam di 2025 untuk seluruh wilayah di Indonesia adalah 20 juta hektare. Untuk Jawa Tengah sekitar 2,3 juta hektare. Ini adalah target yang harus kita kejar bersama, untuk mewujudkan swasembada di Jawa Tengah,” urainya.
Sementara itu, produksi beras bagi Jawa Tengah ditarget sebanyak 11.809.340 ton, pada 2025. Untuk mendukung hal tersebut Kementan juga akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk perbaikan infrastruktur irigasi.
Selain itu, pihaknya juga memberikan kemudahan bagi para petani untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat atau KUR super mikro dan mikro yang tanpa agunan. Di Jateng realisasi KUR 2024 sebesar Rp11,85 triliun dari target Rp8,69 triliun, yang dikucurkan kepada 279.870 debitur, dari sektor pertanian.
“Untuk perbaikan irigasi Jateng sebanyak 99.774,47 hektare. Terdiri dari irigasi bendungan, rehabilitasi kewenangan pusat, rehabilitasi irigasi kewenangan daerah dan P3TGAI,” paparnya.
Terkait alokasi pupuk bersubsidi, Kementan menyediakan sebanyak 1,38 juta ton atau setara Rp6,74 triliun. Regulasi distribusi pun sudah disederhanakan. Untuk mengakses cukup dengan KTP, tidak perlu Kartu Tani.
“Kita akan kawal agar pupuk sampai ke petani tepat waktu, tempat jumlah semua harus ikut mengawal. Jangan sampai yang sudah dialokasikan penyerapannya tidak maksimal,” pungkas Musyafak.
Sumber : Humas Pemprov