Parade Sewu Kupat 2025 Meriah, Bupati Kudus Targetkan Pecahkan Rekor MURI Tahun Depan

Parade Sewu Kupat 2025 Meriah, Bupati Kudus Targetkan Pecahkan Rekor MURI Tahun Depan

Kudus-Jatengpers.com-Meriah. Satu kata tersebut menggambarkan Parade Sewu Kupat 2025. Seluruh masyarakat Kecamatan Dawe antusias menyambut tradisi kirab gunungan lepet, ketupat, dan hasil bumi. Atas keunikannya, tahun depan Bupati Kudus Sam’ani Intakoris berencana akan memecahkan rekor MURI sehubungan dengan Sewu Kupat.

“Parade Sewu Kupat ini adalah warisan budaya tradisional yang harus terus dirawat. Tahun depan, Insyaallah kita pecahkan rekor MURI untuk Sewu Kupat,” terangnya saat menghadiri Parade Sewu Kupat di Taman Ria Colo, Dawe, Senin (7/4/2025).

Sam’ani yang hadir bersama Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton dan Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Endhah Sam’ani Intakoris, menjelaskan Pemerintah Kabupaten Kudus selalu hadir, dan mendukung kegiatan. Bahkan, pihaknya akan mengangkat Parade Sewu Kupat sebagai destinasi wisata internasional. Dengan cara mengundang para duta besar untuk melihat langsung prosesi Sewu Kupat.

“Sewu Kupat adalah kebanggaan masyarakat Kabupaten Kudus, kearifan lokal yang sampai sekarang dilaksanakan. Tahun depan, kami akan mengundang duta besar untuk melihat langsung tradisi ini,” lanjutnya. 

Rasa terima kasih diucapkan kepada segenap Forkopimda, Forkopimcam Dawe, kepala desa, penggagas sekaligus anggota DPR RI Komisi XI Musthofa, dan masyarakat setempat sehingga Parade Sewu Kupat dapat berjalan dengan lancar. Sam’ani meminta masyarakat untuk menjaga toleransi seperti petuah Sunan Muria Raden Umar Said.

“Tanpa semua pihak yang terlibat, Parade Sewu Kupat ini tidak akan terselenggara dengan baik. Jaga terus toleransi seperti pesan Sunan Muria, dan kami mengingatkan bahwa Parade Sewu Kupat adalah refleksi ungkapan syukur kepada Allah SWT,” paparnya. 

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk tertib saat mengambil ketupat dan lepet. Tidak boleh rusuh dan saling berebut. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kudus menyampaikan dukungannya kepada UMKM lokal yang ikut memeriahkan Parade Sewu Kupat.

“Harus tetap tertib dan tidak berebut ketupat dan lepet. Semuanya akan mendapatkan,” pesannya.

Sementara itu, Musthofa, salah seorang penggagas Parade Sewu Kupat sekaligus anggota DPR RI Komisi XI, menjelaskan Parade Sewu Kupat sudah berlangsung sejak 2007 dan dilaksanakan rutin setiap tahun. Hal ini terjadi berkat dukungan Bupati Kudus, Wakil Bupati Kudus, Forkopimda, masyarakat dan ormas.

“Pertama kami rintis Parade Sewu Kupat tahun 2007. Alhamdulillah berjalan sampai sekarang. Ini berkat dukungan panjenengan semua,” ungkapnya.

Sebagai pembuka pintu, Musthofa meminta Bupati Kudus, Wakil Bupati Kudus, Forkopimda, kepala desa, masyarakat dan semua pihak ikut mengantarkan agar Sewu Kupat tetap berjalan.

“Insyaallah niat yang baik akan diijabah Allah SWT. Kita kawal dan kita rawat tradisi Sewu Kupat,” ujarnya.

Kepala Disbudpar Kudus, Mutrikah menjelaskan tandu yang membawa gunungan lepet, ketupat, dan hasil bumi melibatkan 18 desa di Kecamatan Dawe sekaligus warga RW di Desa Colo.

“Ada 18 tandu dari desa dan ada juga dari RW di Desa Colo,” urainya.

Terkait pemecahan rekor MURI tahun depan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Sebab, pemecahan rekor MURI membutuhkan komitmen masyarakat dari sembilan kecamatan. Pihaknya akan berfokus pada keunikan yakni tempat yang berada di sekitar makam Sunan Muria dan pemandangan indah di Desa Colo.

“Kami berencana akan menggelar lepet dan ketupat berjajar dari makam Sunan Muria hingga Taman Ria Colo. Pemandangan dan suasana yang ada di sini tidak dimiliki oleh daerah lain,” pungkasnya. 

Bupati Kudus mengikuti seluruh prosesi mulai dari ziarah ke Makam Sunan Muria, membuka Kirab Parade Sewu Kupat dan ikut kirab sampai ke panggung di Taman Ria Colo.

Sumber : Humas Pemkab