Pati-Jatengpers.com- Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali melanda Dusun Ronggo, Desa Mintorahayu. Rakha dari RT 03 dilaporkan mengalami kondisi parah dan harus dirawat di ICU. Selain Rakha, tujuh warga lainnya yang terjangkit DBD adalah Riska, Mujiono, Yoga, Daffa, dan Fateeh dari RT 01 serta Arunika dan Ifatul dari RT 03.
Dalam menghadapi situasi ini, mahasiswa Universitas Muria Kudus meluncurkan inovasi untuk mengatasi penyebaran virus Dengue yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Mereka menciptakan obat anti nyamuk berbahan dasar serai dan mengadakan penyuluhan tentang manfaat serai dalam mengatasi nyamuk. Selain itu, tim KKN juga mendatangkan seorang bidan desa untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai bahaya terjangkitnya penyakit DBD.
Sebagai bagian dari upaya praktis, tim KKN mempraktikkan langsung cara pembuatan semprot anti nyamuk berbahan dasar serai kepada warga. Penyuluhan, seminar, dan praktik pembuatan semprot ini diadakan pada Rabu, (28/8) di Pendopo Mintorahayu, dan dihadiri oleh warga masyarakat Dusun Ronggo.
Bu Sutini, istri dari perangkat desa Mintorahayu, menyampaikan bahwa warga Dusun Ronggo sangat terbantu dengan inovasi obat anti nyamuk dari serai yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN 26 Mintorahayu Universitas Muria Kudus.
“Kasus DBD yang melanda dusun ini sangat mengkhawatirkan, terutama setelah Rakha harus dirawat di ICU. Kami berharap langkah-langkah pencegahan ini dapat mencegah terjadinya wabah di masa mendatang dan meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Bu Sutini.
Dengan adanya inovasi dan penyuluhan ini, diharapkan penyebaran nyamuk Aedes aegypti dapat dikendalikan secara efektif. Inovasi berupa obat anti nyamuk berbahan dasar serai diharapkan dapat mengurangi populasi nyamuk dan mencegah terjadinya infeksi DBD lebih lanjut.
Selain itu, penyuluhan yang melibatkan seorang bidan desa memberikan pengetahuan mendalam kepada warga mengenai bahaya DBD serta cara-cara pencegahannya.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan lingkungan dan langkah-langkah pencegahan, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan menghindari tempat-tempat yang dapat menjadi sarang nyamuk dapat meningkat.
Semua upaya ini bertujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat Dusun Ronggo dan mencegah wabah DBD di masa depan, sehingga kualitas hidup warga dapat terjaga dengan baik.