Jakarta, Jatengpers – Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa lembaga legislatif tersebut belum ada membahas jumlah komisi dalam periode 2024-2029, sehingga pembahasan terkait itu akan dilakukan dalam rapat selanjutnya.
Ia membeberkan, mekanisme pembahasan terkait jumlah komisi dalam periode baru tetap akan mengikuti mekanisme yang ada sebelumnya.
“Kami akan melakukan mekanisme yang ada di DPR untuk kemudian menentukan berapa komisi dan berapa alat kelengkapan dewan (AKD),” kata Puan usai ditetapkan kembali sebagai Ketua DPR RI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Selasa sore, 1 Oktober 2024.
Baca Juga: Respons Jokowi soal 44 Kementerian Bentukan Prabowo: Hak Prerogatif
Lebih lanjut dia membeberkan, pimpinan fraksi dalam rapat pimpinan (rapim) bersepakat untuk melakukan musyawarah terkait jumlah komisi pada rapat berikutnya dengan pimpinan DPR yang baru dilantik.
“Tadi ‘kan sudah ada pimpinan fraksi dalam rapim dan nanti musyawarah serta mufakat yang akan kami lakukan bersama-sama dengan pimpinan yang baru,” ujar politisi PDIP tersebut.
Puan juga enggan menanggapi kepastian mempertahankan jumlah 11 komisi yang ada sekarang, akan bertambah atau tidak.
“Kami lihat nanti dalam rapat selanjutnya setelah hari ini. Terima kasih,” kata perempuan pertama yang berturut-turut menjadi Ketua DPR RI itu.
Ia juga bersyukur proses penetapan dan pelantikan DPR, DPD, dan MPR sudah berjalan dengan lancar.
Ditambah, penetapan pimpinan DPR yang baru dan terdiri atas satu ketua dan empat wakil ketua juga sudah berjalan dengan lancar.
Putri dari Presiden Ke-4 RI Megawati Soekarnoputri itu mengungkapkan, pimpinan DPR periode 2024-2029 berkomitmen untuk menjaga lembaga legislatif secara kolektif kolegial, guna bersama-sama membuat program kinerja legislasi.
Pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR telah selesai dilakukan pada Selasa pagi.
Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa sore, menetapkan Puan Maharani dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) menjadi ketua DPR RI.
Puan didampingi empat wakil ketua, yakni Adies Kadir (Partai Golkar), Sufmi Dasco Ahmad (Partai Gerindra), Cucun Ahmad Syamsurizal (Partai Kebangkitan Bangsa), dan Saan Mustopa (Partai NasDem). (ant/jey)