Kudus-Jatengpers.com-Penjabat (Pj) Bupati Kudus M. Hasan Chabibie bersama unsur Forkopimda Kudus, Sekda Kudus, dan Kepala Dinas Pertanian hadir mendampingi Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, dalam kegiatan ‘Gerakan Percepatan Tanam oleh Wakil Menteri Pertanian’ di Desa Gondoharum Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Kamis (3/10) sore.
Ucapan selamat datang diberikan Pj. Bupati Kudus kepada Wamen Sudaryono beserta rombongan yang meluangkan waktunya meninjau pertanian di Kabupaten Kudus. Pihaknya menjelaskan, Kabupaten Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah hanya 425 km². Meski demikian, Kudus memiliki banyak potensi dan resources guna menunjang pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami merasa terhormat atas kehadiran Bapak Wakil Menteri di Kabupaten Kudus, dengan segala kondisi dan dinamika khususnya di sektor pertanian,” ucapnya.
Tidak hanya dari sektor industri dan wisata religi saja, sektor pertanian pun memiliki peranan krusial dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pihaknya menjelaskan luas lahan pertanian mencapai 29.372 hektar, atau 65,69% dari total luas wilayah Kabupaten Kudus. Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi ini demi kesejahteraan bersama.
“Saat ini, luas pertanaman padi di Kabupaten Kudus periode Januari hingga September 2024 telah mencapai 15.914 hektar dengan luas panen mencapai 20.539 hektar. Kami perkirakan, produksi kami mencapai 138.100 ton Gabah Kering Panen (GKP) atau setara dengan 69.989 ton beras,” jelasnya.
Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari dukungan yang sangat berarti dari Kementerian Pertanian, melalui penerapan teknologi pertanian, Perluasan Areal Tanam (PAT), dan Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP). Untuk itu, atas nama pribadi maupun atas nama Pemerintah Kabupaten Kudus, pihaknya menyampaikan terima kasih atas dukungan penyediaan sarana produksi melalui hibah yang telah diterima.
“Terima kasih atas apa yang telah diberikan Kementerian Pertanian untuk petani di Kabupaten Kudus berupa dukungan penyediaan sarana produksi melalui hibah,” ucapnya.
Pihaknya juga menyampaikan, meskipun telah menerima berbagai dukungan, dirinya mengaku masih menghadapi sejumlah kendala yang memerlukan perhatian dan intervensi dari Kementerian Pertanian, diantaranya infrastruktur pertanian, keterbatasan penyediaan air, dan sedimentasi di Sungai Jratunseluna.
“Kami berharap, dengan adanya intervensi dari Kementerian Pertanian, masalah-masalah ini dapat teratasi. Kami sangat percaya bahwa dengan dukungan dan kerja sama yang solid, kita dapat mewujudkan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan di Kabupaten Kudus.” harapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Sudaryono berujar bahwa gerakan percepatan tanam ini ditujukan untuk mempercepat proses penanaman kembali setelah panen, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan dan mendukung pencapaian target PAT di Kabupaten Kudus.
“Dengan adanya gerakan percepatan tanam ini, diharapkan Kabupaten Kudus dapat menjadi contoh sekaligus mendorong daerah lain untuk mengikuti langkah serupa dalam meningkatkan produktivitas komoditas padi,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono bersama pj. bupati dan rombongan juga melakukan aksi tanam padi. Selain itu Wamentan juga menyempatkan diri berdialog dengan para gapoktan untuk mendengar masukan dan saran atas kondisi yang terjadi sehingga diharapkan ada solusi yang diberikan.
Sumber :Humas Pemkab