Kabupaten Magelang merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Tengah yang menyimpan pesona alam, budaya, dan sejarah yang begitu kaya. Terletak di antara dua gunung besar, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, Magelang memiliki lanskap menakjubkan yang berpadu dengan tradisi masyarakatnya yang masih kental dengan nilai-nilai Jawa. Tak heran, banyak wisatawan yang menjuluki Magelang sebagai “permata tersembunyi” di jantung Pulau Jawa.
Salah satu keunikan utama Kabupaten Magelang adalah keberadaan Candi Borobudur, mahakarya dunia yang diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Candi ini bukan hanya destinasi wisata populer, tetapi juga simbol kebesaran peradaban Nusantara di masa lalu. Setiap tahun, Borobudur menjadi pusat perayaan Waisak yang mendatangkan ribuan umat Buddha dari berbagai negara, menciptakan suasana damai dan sakral yang memukau.
Selain Borobudur, Magelang juga memiliki banyak candi lain yang tak kalah menarik seperti Candi Mendut dan Candi Pawon. Ketiganya dipercaya memiliki hubungan spiritual dan arsitektural, membentuk jalur ritual keagamaan pada masa kerajaan Mataram Kuno.
Dikutip dari dlhmagelang.id Keunikan Magelang tak berhenti di sejarah dan budayanya saja. Alamnya yang subur menghasilkan pemandangan yang begitu memanjakan mata. Dataran tinggi seperti Ketep Pass menawarkan panorama Gunung Merapi yang megah, sementara kawasan Punthuk Setumbu menjadi lokasi favorit wisatawan untuk menikmati matahari terbit di balik siluet Candi Borobudur. Belum lagi Air Terjun Sekar Langit yang sarat legenda dan Bukit Rhema Gereja Ayam yang viral karena keunikan bentuk bangunannya.
Dari sisi budaya, masyarakat Magelang masih menjunjung tinggi tradisi lokal. Beragam upacara adat seperti Saparan, Sedekah Bumi, hingga Festival Lima Gunung menjadi daya tarik tersendiri. Festival Lima Gunung bahkan dikenal hingga mancanegara karena menyatukan para seniman desa dari berbagai penjuru Magelang dalam satu perayaan seni rakyat yang penuh semangat kebersamaan.
Tak hanya wisata dan budaya, Magelang juga dikenal dengan kuliner khasnya yang menggugah selera. Ada getuk trio, sego godog, wedang kacang, dan tape ketan Muntilan yang wajib dicoba. Makanan-makanan ini mencerminkan kesederhanaan masyarakat Magelang sekaligus kekayaan cita rasa lokal yang otentik.
Di sisi lain, Magelang juga punya karakter sosial yang kuat. Kehidupan masyarakatnya yang ramah, sopan, dan penuh gotong royong menjadi cerminan nilai-nilai kearifan lokal Jawa yang masih lestari hingga kini. Banyak desa wisata di Magelang seperti Desa Candirejo dan Desa Wanurejo yang berhasil menggabungkan pariwisata, budaya, dan ekonomi lokal secara harmonis.
Dengan segala keunikannya — dari keindahan alam, warisan budaya, hingga keramahan masyarakatnya — Kabupaten Magelang bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga tempat untuk belajar tentang bagaimana manusia hidup selaras dengan alam dan tradisi. Magelang mengajarkan bahwa kemajuan dan pelestarian budaya bisa berjalan beriringan tanpa kehilangan jati diri.
