Rembang, Jatengpers – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Rembang akhirnya secara sah berdiri di Bumi Kartini. Bertempat di Pendopo Museum R.A. Kartini, Rembang, organisasi kemahasiswaan yang berisikan barisan mahasiswa nasionalis tersebut dideklarasikan secara resmi pada Senin (22/07/2024).
Pada kegiatan yang dimulai pukul 13.00 WIB tersebut, tampak hadir tokoh-tokoh pergerakan yang ada di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah maupun tingkat nasional. Selain dihadiri oleh Nibrosu Rohid dan Sakdullah yang menjadi motor penggerak GMNI di Kabupaten Rembang, juga hadir Bung Iwan selaku pengurus DPD PA GMNI Jawa Tengah, serta Bung M. Ageng Dendy sekjen DPP GMNI.
Selain itu, hadir pula para tamu undangan yang berjumlah 75 orang. Termasuk di dalamnya dari KPU Kabupaten Rembang, Bawaslu Kabupaten Rembang, Polres, Kodim serta organisasi-organisasi kepemudaan ataupun kemahasiswaan yang eksis di Rembang dan sekitarnya.
Uniknya, tak hanya sekadar melakukan deklarasi resmi dan pelantikan DPC GMNI Kabupaten Rembang, kegiatan ini juga dijadikan ajang untuk menebar aksi kebaikan kepada sesama. Menurut penuturan dari Bung Daman Huri, selaku panitia penyelenggara, selain menjadi momen penanda secara resmi berdirinya GMNI di kabupaten penghasil garam tersebut, momen ini sekaligus menjadi ajang untuk menyantuni anak-anak yatim-piatu.
“Dengan deklarasi ini, GMNI Kabupaten Rembang secara sah sudah berdiri, dan siap untuk mewarnai dinamika pergerakan di Rembang ini,” tuturnya memberikan keterangan di sela-sela acara kegiatan.
“Tujuan dari kegiatan kali ini adalah mengenalkan GMNI secara luas di kabupaten Rembang dan kegiatan deklarasi kali ini juga mengamanatkan arah gerak perjuangan GMNI kabupaten Rembang,” imbuhnya.
“Harapan saya, semoga GMNI Rembang semakin berkembang dan tak lupa dengan tugas seorang aktifis yaitu menjadi agen kontrol masyarakat dan menjadi pengukir perubahan di Kabupaten Rembang terutama terkait persoalan perekonomian dan perkembangan industri yang harusnya menjadi manfaat bagi masyarakat Rembang, serta tidak mencederai manfaat tersebut,” tandasnya menyampaikan harapan.
“Kegiatan kali ini juga sejalan dengan amanat para senior di pergerakan, untuk selalu berbagi dengan sesama. Maka, di acara ini juga kami agendakan kegiatan santunan kepada 50 anak yatim/piatu,” tuturnya menutup percakapan.
Seiring dengan selimut senja yang semakin menjinggakan langit bumi Kartini, acara deklarasi, pelantikan dan santunan yatim/piatu oleh GMNI Kabupaten Rembang pun berakhir. Sebuah akhir yang juga menjadi tonggak awal bagi barisan banteng nasionalis untuk mulai mewarnai percaturan dinamika organisasi kemahasiswaan di kota berlabuhnya pejuang emansipasi wanita Indonesia.
Sumber : Humas GMNI