Jepara-Jatengpers.com-Kita lahir dan tinggal di Indonesia, negara dengan penganut banyak agama dan kepercayaan, sehingga kemoderatan adalah suatu keniscayaan dan kemajemukan adalah sebuah keindahan.
Hal itu dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jepara Akhsan Muhyiddin, S.E., M.M. dalam acara Dialog Lintas Agama yang diselenggarakan di Kelenteng Kauman Jepara, Rabu (31/7/2024).
Acara tersebut dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Jepara, penyuluh agama kantor Kemenag Jepara, tokoh lintas agama di Kabupaten Jepara, serta perwakilan organisasi agama di Kecamatan Jepara dan tamu undangan.
Kepala Kantor Kemenag Jepara Akhsan Muhyiddin, S.E., M.M. dalam sambutannya mengatakan, hadirnya negara Indonesia itu dilatarbelakangi karena adanya keragaman suku bangsa serta agama dan kepercayaan.
“Kita bisa hidup berdampingan dengan kondisi suku dan agama yang beragam tentunya harus disyukuri bersama dan kita harus menjaga kondisi semacam itu, semuanya di dalam satu ruang yang sama yaitu NKRI,” kata dia.
Dia juga menyampaikan, Kantor Kemenag Jepara dari tahun ke tahun berusaha mewujudkan kampung-kampung moderasi beragama di Kabupaten Jepara. Hingga saat ini, di Kabupaten Jepara sudah dicanangkan dua kampung moderasi beragama yakni pada tahun sebelumnya di Desa Plajan (Pakisaji) dan pada tahun ini di Kelurahan Kauman (Jepara). Sementara itu, di tahun ini Kampung Moderasi Beragama di Desa Plajan masih terus dilakukan pengembangan.
“Harapan kami di kampung lain dibentuk kampung moderasi dalam rangka untuk merajut kerukunan antar umat beragama, mari bersama semua elemen masyarakat bahu membahu saling menjaga kerukunan umat beragama,” imbau Kepala Kankemenag Jepara.
Selanjutnya dia mengatakan, dengan dicanangkannya kampung moderasi, upaya deteksi dini pada kemungkinan munculnya tindakan intoleransi dapat dicegah, sehingga hal-hal yang menyimpang dan melanggar norma tidak terjadi di Kabupaten Jepara.
Sementara itu, Camat Jepara Subiyanto mengucapkan terimakasih telah membentuk kelompok kerja Kampung Moderasi Beragama di Kelurahan Kauman, Kecamatan Jepara. Dia pun berharap inisiatif kampung moderasi beragama menjadi inspirasi desa yang lain agar terwujud dan menciptakan kondusifitas di wilayah kabupaten Jepara.
“Terlebih tahun ini adalah tahun politik, potensi terjadinya konflik tentunya lebih besar,” ujar Subiyanto.
Dia juga mengatakan, Dialog Lintas Agama saat ini lebih berfokus membahas pada kolaborasi dan sinergitas antarumat beragama, bukan dialog yang memunculkan perselisihan.
“Masalah yang kita hadapi saat ini adalah masalah sosial perkembangan pada peradaban dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga hal tersebut terjadi pergeseran nilai kemanusiaan dan hal ini sering kali bersinggungan dengan nilai agama,” kata dia.
Dia juga menambahkan, timbulnya masalah sosial bisa menjadi ancaman dan tantangan, sehingga upaya yang harus dilakukan dalam mengantisipasinya di antaranya melalui dialog lintas agama, sehingga masalah kemanusiaan dan kemasyarakatan bisa diatasi bersama.
Sumber : Humas Pemkab