Jakarta, Jatengpers – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Menhan Australia Richard Marles dijadwalkan menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) RI-Australia di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis, 29 Agustus 2024.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dihubungi di Jakarta, Kamis, menyampaikan rangkaian acara penandatanganan itu bakal dimulai pada 11.15 WIB, dan disaksikan oleh pejabat senior dari Kementerian Luar Negeri dan TNI dua negara.
“Penandatanganan DCA RI-Australia ini dapat dicapai berkat kerja sama pertahanan yang terjalin baik selama hampir 60 tahun sejak 1967. Dua pihak yakin DCA ini dapat secara signifikan membantu mengantisipasi ancaman keamanan di masa mendatang di kawasan Asia-Pasifik melalui kerja sama pertahanan yang kolaboratif,” kata Brigjen Edwin.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Pasar Godean di Sleman Senilai Rp 89 Miliar
Dia menjelaskan DCA yang bakal diteken menteri pertahanan dua negara itu juga merupakan peningkatan kerja sama, yang saat ini berupa perjanjian (agreement) yang mengikat secara hukum.
Edwin menjelaskan dua negara sepakat meningkatkan kerja sama itu karena mempertimbangkan intensitas kerja sama militer RI-Australia dalam 10 tahun terakhir, khususnya bidang pendidikan dan pelatihan.
Contohnya, dia melanjutkan, pengiriman taruna TNI untuk menempuh pendidikan di Australian Defence Forces Academy (ADFA) dan The Royal Military College di Duntroon. Kemudian, ada juga rencana membentuk misi perdamaian gabungan — yang bernaung di bawah pasukan perdamaian PBB — untuk RI-Australia.
“Kemudian, ada juga peningkatan intensitas latihan bersama anta rmatra maupun gabungan tiga matra kedua negara,” kata dia.
Perundingan DCA RI-Australia berlangsung di Jakarta dan Canberra secara bergantian pada Mei, Agustus, dan Desember 2023. Perundingan itu rampung pada 20 Agustus 2024, dan diumumkan langsung oleh Menhan Prabowo bersama Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese saat keduanya bertemu di Australian Parliament House, Canberra.
“Perjanjian yang bersejarah ini akan memperkuat kerja sama pertahanan kami melalui dialog, interoperabilitas yang kuat, dan peningkatan praktik-praktik di lapangan. Ini akan menjadi acuan yang vital bagi dua negara dan stabilitas di kawasan,” kata PM Albanese. (ant/jey)