Jepara Gaungkan Hari Tari Sedunia Lewat ‘Bumi Kartini Menari’ dan Kolaborasi Kreatif

Jepara Gaungkan Hari Tari Sedunia Lewat ‘Bumi Kartini Menari’ dan Kolaborasi Kreatif

Jepara-Jatengpers.com-Pemerintah Kabupaten Jepara bersama Dewan Kesenian Daerah (DKD) menyepakati sinergi strategis untuk meningkatkan kualitas dan daya saing seni tari lokal. Kolaborasi ini tercetus dalam audiensi antara DKD dan Bupati Jepara H. Witiarso Utomo, Rabu (16/4/2025) petang, di ruang kerja bupati.

Pada pertemuan itu, Ketua III DKD Jepara, Sarjono atau akrab disapa Mbah John, melaporkan kesiapan pergelaran Bumi Kartini Menari dalam rangka Hari Tari Sedunia. Acara dijadwalkan berlangsung pada 27 April 2025 di Alun-Alun I Jepara, beriringan dengan program Jepara In Fashion (JIF). “Kami sudah koordinasi dengan JIF, nanti agenda Hari Tari menggunakan panggung JIF,” ujarnya di hadapan bupati dan pimpinan perangkat daerah terkait.

Sementara itu, Komite Tari DKD Jepara, Chlara Tri Puspitasari, menyampaikan bahwa kegiatan tahunan tersebut telah digelar sejak 2021. Tahun penyelenggaraan kali ini akan menampilkan beragam genre, mulai dari tari tradisional hingga genre populer seperti K-Pop. Sebagai penutup, panggung akan menampilkan sendratari dan aksi khas dari komunitas barongan cilik. “Ada juga musik-musik tradisional, dan ada beberapa komunitas, seperti teman-teman komunitas barongan dewasa,” jelasnya.

Namun demikian, DKD juga menyoroti kendala teknis yang masih sering dihadapi para pelaku seni. Ketiadaan panggung tetap membuat mereka bergantung pada fasilitas pihak luar. “Selama dua tahun terakhir kami hanya bisa menumpang panggung dari EO. Kami harap ke depan ada fasilitas khusus untuk komunitas tari,” imbuh Joharta Adi Putra, anggota DKD lainnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Jepara menyatakan dukungan penuh. Ia menegaskan pentingnya menjadikan seni tari maupun kesenian budaya lokal yang lain sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan. “Kita harus jadikan kesenian daerah sebagai bagian dari ekosistem ekonomi kreatif. Penari jangan hanya sekadar menyalurkan hobi, tapi juga bisa mendapat penghasilan dari situ,” ujar Bupati, yang akrab disapa Mas Wiwit.

Menurutnya, Pemkab Jepara akan menyediakan fasilitas dasar seperti panggung, lokasi, dan pelatihan. Namun, kreativitas komunitas tari tetap menjadi kunci utama dalam menciptakan daya tarik wisata serta peluang ekonomi. “Kami akan support dari sisi kebijakan dan pendanaan. Tapi pelaku seni harus mampu menciptakan pertunjukan yang menarik dan bernilai jual,” lanjutnya.

Sebagai bentuk konkret, Mas Wiwit mengungkap rencana pembangunan sentral potensi unggulan di setiap kecamatan. Dari 16 wilayah, akan dipilih lokasi strategis yang difokuskan sebagai pusat pertunjukan dan destinasi seni, lengkap dengan fasilitas panggung tetap, sekaligus menjadi destinasi wisata utama. Selain itu, pihaknya juga mendorong promosi melalui berbagai media, termasuk penambahan konten khusus pariwisata dan budaya. Ia berharap langkah ini bisa menarik minat wisatawan luar daerah.

Sumber : Humas Pemkab